Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Rabu, 24 November 2010

~ Lucky ~ Chapter 2

Ai terkejut akan peristiwa di depan matanya itu . Kenno memelukknya agar tak terkena bola lemparan itu. Tapi kepala Kenno berdarah. Dia me-relase pelukannya dari tubuh Ai dan jatuh pinsan di sebelah kanan Ai. Ai terduduk lemas dan memangku kepala Kenno untk mencegah pendarahan Kenno tambah parah.
"BODOHHH! kenapa kau lakukan ini ?!" Kata Ai sambil menangis terisak-isak
"Aku...Aku..Aku hanya ingin me..no..long...m..u" Kenno pinsan bersimbah darah
"Ke...ke...KENNOOOO! . Jangan mati !" Ai memeluk Kenno. Ichi dan Hiro berlari kearah mereka.
"Ai ! Kenno ! kalian tidak apa-apa ?" Tanya Ichi . Hiro lebih dulu menyahut dengan gugupnya.
"I...Ich..Ichi , Kenno , ...... TERLUKA PARAH !" Kata Hiro syok.
"APA ?!" Blas Ichi gak kalah syoknya (Malah ngobrol , Kenno kasian tuch !)
"KALIAN INI ! BANTUIN DONG ! JANGAN NGOBROL AJA!" Protes Ai. Tangannya sudah penuh dengan darah Kenno yang terus mengucur dengan derasnya. Ichi dan Hiro membopong Kenno ke Mobil milik Ai. Ichi yang menyetirnya. Ai duduk dibelakang sambil terus memangku kepala Kenno . Darahnya masih keluar hingga jok mobil Ai penuh dgn darah.

Sesampainya dirumah sakit , Kenno langsung dilarikan ke UGD.
"Kenno !" Teriak Ai. Ichi dan Hiro terus mendorong ranjang Kenno ke UGD.
"Maaf , kalian tunggu diluar" Kata suster. Ichi , Hiro , Ai menunggu diluar. Ai masih menagis mengkhawatirkan Kenno. Ichi yang melihatnya menjadi iba.
"Ai, sudahlah tak apa. Kita berdoa saja semoga Kenno baik-baik saja." Kata Ichi berusaha menenangkan Ai. Hiro duduk di sebelah Ichi , dan bertanya satu hal yang membuat Ai syok.
"Apa kau.... menyukai Kenno , Ai ?" Kata Hiro dengan tatapan tajam. Ai menoleh kearah Hiro. Dan Raut mukanya bertambah sedih.
"Itu benar , Hiro... Aku menyukainya sejak 4 tahun yang lalu,saat kami masih duduk di kelas 7." Kata Ai. Hiro menghela napas. Dia tersenyum.
"Jadi , selama ini penantian Kenno gak sia-sia dong." Kata Hiro lagi. Ichi tersenyum pada Hiro dan merangkul pundak Hiro dengan tangan  kirinya.
"Yosh ! sebetulnya ini rahasia khan ?!" Kata Hiro dengan sedikit nada kesal. Hiro manyun kesal. Ai terkejut. Dia menghapus air matanya dan bertanya balik.
"Apa Kenno .... menyukai-ku ?" lensa mata Ai membesar. Hiro cuma tersenyum lebar (selebar jlan tol surabaya-mojokerto). Menandakan itu semua benar. Ai blushing
"Kenapa Kenno tidak bilang padaku ?" tanya Ai lagi (dengan Blushing tentunya). Hiro menatap Ai sejenak. Dia berdiri dan berkata.
"Dia punya alasan tersendiri untuk tidak mengatakan itu padamu , Ai" Lalu Hiro pergi meninggalkan Ai dan Ichi
"Antano wa uchi no dareska ?" Tanya Ichi.
"Iye ! mau pulang gw ! capek !" balas Hiro jutek.

30 menit kemudian.....
Pak Ridwan datang dengan paniknya. Dia takut akan kehilangan satu-satunya anak yang dia punya , Kenno.
"Non , apa anak bapak baik-baik saja ?!" Kata Pak Ridwan sambil membuka pintu kamae Pv. Bougenville
"Iya , dia nggak papa om." Kata Ai lembut. Telapak tangan Ai yang lembut membelai rambut hitam Kenno yang acak-acakan. Dan telapak tangan nya turun kearah jidat nya Kenno. Mengusap perban yang dibebat memutari kepala belakang pemuda itu.
"Ai , kuantar kau pulang" Kata Ichi menawarkan . Ai menatap Ichi , lalu kembali menatap Kenno dan tersenyum.
"Iya , Ichi. Kenno aku pulang dulu , ya. Pak Ridwan tolong jaga Kenno" Ai beranjak dari kursi yg ia duduki tadi. Dia kembali menoleh kerah Kenno yang masih belum sadarkan diri itu. Lalu ia keluar dari kamar itu bersama Ichi. Ai sempat mendengar Pak ridwan berkata pada anaknya.: "Syukurlah kau tidak apa-apa , nak. Jangan prgi tinggalkan ayah sendiri , nak" . Ai makin tak kuat menahan tangisnya. Ichi hanya bisa merangkulnya dan berjalan menuju tempat parkir untuk mengantar dy pulang. MASALAHNYA : Nanti si Ichi pulang pake apa ???!

 ~~~
" Thanks , Ichi " Kata Ai . Ichi tersenyum dan meninggalkan rumah mewah itu. Ai masuk kedalam rumahnya dan telah disambut oleh raut muka mamanya yang .... ya tahulah ... khawatir
"Ai-chan ! Kenno-kun tidak apa-apa?" Kata  Nyonya Morinaga
"Ya , udah baikan lah Oka-san" Balas Ai . Ai berjalan menuju kamarnya. Mama nya heran akan sikap anaknya itu .
"Mau makan , Ai-Chan?" Kata mamanya khawatir
"Aku tidak lapar , Ma" katanya lesu. dan terus menaiki anak tangga. Ia melemparkan tubuhnya ke kasur yang empuk itu. Mengambil bantal kesayangannya dan mulai membenamkan wajahnya . Tak sadar ia tertidur pulas. Memorynya berputar ke 4 tahun yang lalu , saat mereka pertama kali bertemu.

4 Tahun lalu..........
Aku disini bukan untuk bahan ejekan ! (Ai menangis). Apa salahnya anak bangsawan sekolah disini ?!. Ai berjalan menuju pohon akasia yang rindang dan meneruskan tangisannya. Dia akan merasa lebih baik kalau ia begitu ketika sedih.
"Hei , kok nangis ?" Kata anak di balik pohon itu. Ai terkejut dan mengadahkan wajahnya keatas. Anak lelaki yang sebaya denganya , hanya lebih tinggi darinya , berwajah manis , berambut hitam sedikit gondrong dan acak-acakan. Ai kembali menutupi wajahnya dgn kedua telapak tangannya.
"PERGI SANA !" Katanya jutek . Tetapi anak itu malah duduk disebelahnya. Anak itu meraba-raba rompi seragamnya (Ini kantongnya di dalam and diluar) berharap menemukan sesuatu yang berguna.
"Ng.. ini . pakai ini . Hapus tuh air mata , gak cantik lagi loh" Gombal Mode : ON
"DASAR ! cowok !" kata Ai mengambil sapu tangan dari tangan anak itu. Dia menghapus air matanya.
"Sudah selesai hujannya ? . Tuan putri ?" Kata anak itu lagi . Dia tersipu malu. dan memalingkan wajahnya.
"Oh LUPA ! , aku Kenno Glascio Putra , kamu ?" Kata anak itu memperkenalkan diri. Ai menoleh padanya.
"Morinaga A..Aiko Puri" kata Ai gugup.
"Aiko ya ?" Nama yang cantik . Kata Kenno gombal mode: on. Ai tersipu malu. Sejak saat itu dia mulai menyukai Kenno. Tetapi Ai harus pindah sekolah setelah 6 bulan dia bersekolah disana
 (END)
Ai terbangun dengan wajah murung. Dia membuka Box kecil yang ada di meja  teleponnya. dan mengambil sebuah sapu tangan berwarna Biru Laut , Dia menatapnya  dalam , dan mulai menitikan air matanya lagi (ASTOJJJIIIM!). Dan berbisik kecil , satu nama yang ada dibenaknya saat ini , "Kenno".

Keesokan harinya
DING ...... DONG ....(bel pintu bunyi . Ya iyalah masa speaker masjid !)
"Iya" Kata Ai membuka pintu
"Ai-Chan" Kata seorang yang Ai kenal
"Mark...marko !" Kata Ai terkejut
Nggak pakai bawang , gak pake jahe , gak pake merica, gak pake lengkuas , gak pake daleman (Lho??!) , gak pake lama Marko memeluk Ai
"Watashi ... AISHITERU YO ! Ai-chan !" Kata Marko . Ai terkejut akan hal itu . Jan tungnya seperti Speed Racing . Haruskah aku membalasnya ? Ai Bimbang .

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Creator Note :
Gimana nasib Kenno ? Akankah Ai memilih Marko ?. Gak tahu.wkwkwkwk tunggu Chapter 3 !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar